Viral! Dedi Mulyadi Sindir APBD Jakarta 90 Triliun: 'Kalau Saya Gubernur, Warga Bisa Digaji Tiap Bulan!
Media sosial kembali diguncang oleh pernyataan blak-blakan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atau yang akrab disebut KDM, yang mendadak viral usai cuplikan videonya diunggah ulang oleh akun TikTok @masabu.97.
Dalam video tersebut, KDM menyampaikan sindiran tajam soal APBD DKI Jakarta yang dinilainya luar biasa besar namun belum maksimal menyentuh rakyat kecil.
Pernyataan tersebut bukan hanya mengundang tawa, tapi juga perdebatan serius di kolom komentar warganet.
Dengan logika matematis sederhana, KDM menyebut bahwa jika dirinya menjadi Gubernur Jakarta, ia akan langsung membagi dana tersebut untuk menggaji kepala keluarga.
Dalam potongan video yang viral di TikTok, KDM mengatakan:
"Ini saya ngomong Jakarta. Jakarta ini, Pak, penduduknya di bawah 10 juta. APBD-nya 90 triliun. Kalau di Jakarta itu dari 10 juta ada 2 juta kepala keluarga, itu orang Jakarta bisa digaji per kepala keluarga 10 juta. Kenapa? Karena 10 juta dikali 2 juta hanya 20 triliun. Kalau saya gubernurnya bagi."
Ucapan ini langsung memicu gelombang reaksi di berbagai platform media sosial, dari TikTok hingga Twitter. Banyak yang menyambut pernyataan tersebut dengan komentar jenaka tapi reflektif.
Unggahan ulang akun @masabu.97 dengan cepat dibanjiri komentar. Salah satu komentar paling disorot datang dari @apip yang mencoba menghitung ulang maksud KDM:
“10 juta / tahun setiap kepala keluarga. 10 juta dibagi 12 bulan = 800 ribu per bulan untuk membiayai keluarga yang mungkin rata-rata ada 4 orang. Cukupkah?”
Komentar lainnya bernuansa politik, seperti yang ditulis @Agung Rizki:
“Rano Karno pantesan ngebet banget jadi gubernur Jakarta.”
Sementara pengguna lain seperti @just mine menulis dengan nada simpatik:
“Dicintai rakyat, dimusuhi pejabat.”
Fenomena ini memperlihatkan betapa kuatnya daya tarik komunikasi publik KDM, yang dikenal dengan gaya ceplas-ceplos namun menyentuh akar persoalan.
KDM Bukan Orang Biasa! Netizen Baru Sadar Gara-Gara Persib! KDM bukan kali ini saja menjadi sorotan karena ucapannya. Ia dikenal sebagai figur politik yang kerap melontarkan kritik tajam dengan gaya khas bahasa rakyat, namun tetap berbasis data dan logika sederhana. Hal ini menjadikan ia sebagai salah satu tokoh daerah paling viral di media sosial 2025.
Pernyataan soal APBD Jakarta 90 Triliun seakan menampar realita bahwa masih banyak masyarakat urban yang belum menikmati kemakmuran secara merata, meski pemerintah daerah memiliki dana besar.
Apa yang disampaikan Dedi Mulyadi mungkin terdengar sederhana, namun menyentuh esensi dari keadilan sosial dan efisiensi anggaran. Dalam era digital, pemimpin yang bisa menyampaikan pesan secara viral dan bernas memiliki keunggulan tersendiri dalam menyuarakan perubahan.
Pernyataan seperti ini membuktikan bahwa politik di era media sosial tidak lagi hanya soal program, tapi juga soal bagaimana menyentuh hati rakyat lewat narasi yang mudah dicerna dan masuk akal.(pikiranrakyat.com)