Bank Dunia menyarankan Pemerintah Malaysia menetapkan harga bahan bakar minyak (BBM) RON 95 sesuai harga pasar alias floating price. Usul itu disampaikan World Bank Lead Economist for Malaysia Apurva Sanghi dalam beberapa kesempatan. Bahkan, ia sampai membuat thread khusus di aplikasi X mengenai argumentasinya tersebut. Bank Dunia mengkritik harga ganda BBM RON 95 yang dinilai tidak efektif mencegah kebocoran subsidi. Warga Malaysia berhak atas harga lebih murah senilai 1,99 ringgit per liter atau setara Rp8.077 (asumsi kurs Rp4.059 per ringgit Malaysia), sedangkan warga negara asing (WNA) harus membayar 2,60 ringgit (Rp10.553) setiap liternya. "Orang kaya Malaysia tidak dikecualikan [dari harga subsidi BBM RON 95]+mereka punya banyak mobil+lebih sering berkendara. Jadi, mereka [orang kaya Malaysia] tetap yang paling diuntungkan (secara absolut)," jelasnya dalam akun X @ApurvaSanghi, Rabu (24/9). Oleh karena itu, Apurva Sanghi menolak penetapan harga ganda tersebu...
Berita Terbaru Indonesia