Ara menegaskan wacana itu baru sebatas draft, belum pada tahap keputusan bulat yang sudah diambil menjadi kebijakan. Menurutnya, draft itu dibuat untuk mendapatkan pandangan dari berbagai pihak.
"Kenapa saya kasih draft, untuk mendengar respons masyarakat. Kalau lihat responsnya tidak baik, dari DPR juga sudah mengingatkan, masa saya jalan terus sih. Berarti saya tidak mendengarkan. Namanya draft itu kita sampaikan ke publik, untuk mendapatkan respons," ujarnya.
Ara menyebut, respons dari berbagai pihak seperti DPR, pemangku kepentingan dan masyarakat mayoritas negatif terhadap wacana ini.
"Saya harus katakan dengan jujur mayoritas negatif. Jadi sportif, saya batalkan. Itu cara saya untuk meyakinkan ini kebijakan perlu dijalankan nggak. Itu batal, titik," ujarnya.
Baca selengkapnya di detik, link