Duduk Perkara Rumah Lurah di Lampung Dibakar Warga, 4 Kali Jual Beras Bansos, Terakhir Capai 4 Ton Skip to main content

Duduk Perkara Rumah Lurah di Lampung Dibakar Warga, 4 Kali Jual Beras Bansos, Terakhir Capai 4 Ton


Rumah salah seorang lurah di Lampung menjadi sasaran amukan warga usai dugaan penyelewengan bantuan sosial (bansos) berupa beras untuk warga miskin mencuat.

Rumah Sukardi, Kepala Kampung (Lurah) Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah dibakar massa yang tersulut emosi.

Tidak hanya rumah, kendaraan pribadi milik Sukardi seperti mobil dan sepeda motor juga turut dilalap api. 

Bukan tanpa alasan, amukan warga hingga membakar harta benda milik Sukardi muncul karena sosok kepala lurah tersebut diduga telah menjual beras bansos yang diperuntukkan bagi warga membutuhkan di desa setempat.

Bukan sekali, menurut keterangan dari warga, aksi penyelewengan tersebut sudah dilakukan oleh Sukardi sebanyak 4 kali.

Sudah 4 kali jual beras bansos

Menurut laporan BangkaPos.com, Minggu (18/5/2025), aksi pembakaran terhadap properti Sukardi itu terjadi pada Sabtu (17/5/2025).

Aksi pembakaran tersebut merupakan puncak dari ketegangan yang sudah lama terpendam di tengah masyarakat.

Baca juga: Rumah Kepala Kampung Gunung Agung Dibakar Warga Buntut Duel Maut, Beras Bansos 4 Ton Diduga Dijual

"Rumah Pak Lurah dibakar, motor dibakar di depan pom. Infonya sih warga setempat tersulut emosi, masalah komentar di medsos tentang penyelewengan bansos Desa Gunung Agung," kata warga setempat, Ahmad dikutip dari BangkaPos.com.

Menurut Taufiq, warga lainnya, aksi pembakaran itu dilakukan sebagai bentuk kekesalan warga atas ulah Sukardi yang dinilai telah merampas hak orang miskin.

Ia sendiri juga mengaku kesal kepada sang lurah, karena bantuan dari pemerintah pusat yang seharusnya diperuntukkan bagi rakyat kecil justru dijadikan ladang bisnis oleh Sukardi.

"Total sudah 4 kali Kepala Kampung Gunung Agung menjual beras bansos. Terakhir dia terpergok menjual 4 ton beras kemasan 10 kilogram ke Tulangbawang," beber Taufiq.

Penjualan terakhir capai 4 Ton

Menurut informasi, Sukardi diduga kuat telah menjual sebanyak 4 ton beras bansos atau setara 400 karung beras kemasan 10 kilogram.

Beras itu dijual ke sebuah pondok pesantren di Kabupaten Tulangbawang dengan total transaksi mencapai Rp36 juta. 

Salah seorang warga, Deki, mengaku menjadi saksi mata pengangkutan beras tersebut.

Ia mengatakan, penjualan terakhir itu dilakukan secara diam-diam pada malam hari, Senin (27/1/2025), dan membuat warga curiga karena beras diangkut menggunakan truk dari kantor balai kampung sekitar pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Cadangan Beras di Aceh Melimpah, Presiden Perintahkan Bangun Gudang Darurat

Ia bahkan sempat mengikuti truk hingga mengetahui lokasi tujuan dan mengonfirmasi penjualan langsung kepada pihak pembeli.

"Saya tahu Kantor Balai Kampung memang tempat penyimpanan beras bansos, tapi saya curiga kok dikeluarkan jam 7 malam hari secara diam-diam," ujarnya, Rabu (29/1/2025).

Dari pengakuan pihak pembeli kepada Deki, beras itu dibeli dari Kepala Kampung seharga Rp90 ribu per kemasan.

"Bantuan beras di Kampung kami memang selalu bermasalah, sudah 4 kali ini bantuan beras untuk warga miskin di daerag kami tidak jelas larinya kemana," tandas Deki.

Sebelum peristiwa pembakaran terjadi, warga juga sempat melakukan aksi damai dengan menyegel Kantor Kepala Kampung dan Balai Kampung Gunung Agung pada Februari lalu.

Mereka menuntut agar Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah segera mencopot Sukardi dari jabatannya.

Ada pemicu lain

Selain penyelewengan bansos, ada pemicu lain warga nekat membakar rumah Sukardi.

Kapolres Lampung Tengah, AKBP Alsyahendra, mengungkapkan bahwa aksi pembakaran juga dipicu oleh insiden duel maut yang terjadi di Pasar Bandar Agung.

Perkelahian itu melibatkan AGS (41), kerabat Sukardi, dan seorang warga bernama SRY, yang berujung pada kematian SRY akibat luka tikaman.

AGS kini telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Lampung Tengah.

"Sebelumnya terjadi perkelahian yang melibatkan AGS selaku kerabat Sukardi dan SRY. Perkelahian itu menewaskan SRY, masyarakat pun terprovokasi dan aksi pembakaran pun terjadi," jelas AKBP Alsyahendra.

Alsyahendra menjelaskan, perkelahian itu bermula saat SRY mengantarkan istrinya belanja ke pasar.

Sekira pukul 09.00 WIB, korban bertemu dengan pelaku dan terjadi cekcok mulut di pasar.

Perdebatan itu berujung penikaman yang dilakukan oleh AGS kepada SRY.

"Atas aksi tersebut, Tekab 308 Polres Lampung Tengah sudah mengamankan AGS selaku terduga pelaku penikaman."

"Kemudian insiden pembakaran sebagai buntut peristiwa duel maut, kami sedang melakukan penyelidikan untuk mencari provokator aksi tersebut," bebernya.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Duduk Perkara Rumah Lurah di Lampung Dibakar Warga, 4 Kali Jual Beras Bansos, Terakhir Capai 4 Ton,