Netizen tersebut membagikan ijazah Ibunya yang juga lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) di tahun 1985.
Melalui akun platform X netizen bernama Hernanti Ayuningtyas itu membagikan ijazah Ibunya yang ternyata teman seangkatan Jokowi saat berkuliah di UGM jurusan Kehutanan.
Unggahan Hernanti perihal ijazah Ibunya dimuat pada tahun 2022 lalu. Namun unggahan itu kembali direpost oleh politisi PSI Dian Sandi Utama usai isu ijazah palsu Jokowi kembali mencuat pada April 2025.
Dalam unggahannya Hernanti mengaku anak dari teman seangkatan Jokowi yakni Sri Murtiningsih.
Hernanti pun membagikan ijazah Ibunya yang tidak ada bedanya dengan ijazah yang dimiliki Jokowi saat lulus dari UGM.
Bahkan nama rektor dan dekan persis dengan yang ada pada ijazahJokowi. Juga jenis tulisan yang sama-sama menggunakan times news roman.
Hernanti menyebut bahwa kolom jurusan memang dikosongkan saat itu sebab saat itu memang tidak ada jurusan.
Menurutnya, Ibunya saat itu juga diwisuda bareng bersama Jokowi.
Dia pun mengaku disuruh Ibunya untuk membagikan ijazah tersebut di media sosial agar netizen melek dengan sejumlah tuduhan palsu mengenai ijazah Jokowi.
“Masih ribut ijazahnya Pak Jokowi gais, ibukku yang seangkatan + sewisudaan sampe minta pap ijazahnya dong, Bu Suri bilang “biar orang melek dengan ijazah Kehutanan UGM memang seperti ini, penulisan nomor ijazahnya, jurusan enggak diisi karena dulu enggak ada jurusan, masak enggak ngerti soal General Forestry,” jelasnya.
Dari dokumentasi Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 ternyata Sri Murtiningsih memang menjalani wisuda bersama dengan Jokowi.
Jokowi muda terlihat berada di deretan paling belakang dari 15 wisudawan Fakultas Kehutanan UGM.
Adapun rekan Jokowi yang di wisuda di hari yang sama saat itu seperti Johan Utama Perbatasari, Andy Pramaria, Saminudin Barory, Joko Widodo, Wayan Darma, Harry Mulyono, Evi Julia Setiawani, Sri Murtiningsih, Frono Jiwo, Sri Isniningsih, dan Sigit Sarjuningtyas.
Diketahui Jokowi digeruduk sejumlah massa yang menuntut agar mantan Kepala negara itu menunjukan ijazah miliknya yang diduga palsu.
Pada momen tersebut Jokowi tetap menerima keempat perwakilan kelompok massa karena ingin bersilaturahmi.
Namun, ia menolak menunjukkan ijazah di hadapan mereka karena ia merasa tak memiliki kewajiban.
Selain itu, keempat orang ini juga tidak memiliki wewenang untuk meminta menunjukkan ijazah.
“Ya alhamdulillah sudah saya terima tadi di dalam rumah. Dan apa pun beliau ingin silaturahmi tentu saya terima dengan baik. Kemudian yang kedua beliau mau meminta untuk bisa saya menunjukkan ijazah asli saya sampaikan bahwa tidak ada kewajiban dari saya untuk menunjukkan kepada mereka. Dan juga tidak ada kewenangan mereka untuk mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang dimiliki,” jelasnya.(tribunnews.com)