Dua politisi terkemuka Israel mengkritik rencana pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk membangun apa yang disebutnya "kota kemanusiaan" di Gaza selatan. Mereka menyebut hal ini sama saja dengan menahan warga Palestina di "kamp konsentrasi". Mengutip Al Jazeera , Senin (14/7/2025), Mantan PM Yair Lapid dan Ehud Olmert merupakan pihak yang vokal dalam menolak hal ini. Lapid, pemimpin partai oposisi terbesar Israel, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa "tidak ada hal baik" yang akan dihasilkan dari rencana pembangunan "kota kemanusiaan" di atas reruntuhan kota Rafah. "Itu ide yang buruk dari segala perspektif - keamanan, politik, ekonomi, logistik," ujarnya. "Saya tidak suka menyebut kota kemanusiaan sebagai kamp konsentrasi, tetapi jika keluar darinya dilarang, maka itu adalah kamp konsentrasi," tambahnya. Olmert, yang menjabat sebagai perdana menteri Israel dari tahun 2006 hingga...
Berita Terbaru Indonesia