Kabar mengejutkan datang dari terdakwa penganiayaan terhadap tersangka penistaan agama dan ujaran kebencian M Kace, Irjen Napoleon Bonaparte mengaku, ingin bertemu dengan pendeta Saifuddin Ibrahim.
Dikabarkan bahwa menurutnya, Saifuddin tidak jauh beda dengan M Kace yang merusak keyakinan umat beragama.
"Kalau perlu pertemukan dengan saya lagi. Jangan khawatir, tidak akan saya aniaya, paling ku jilat saja dia," kata Napoleon usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (24/3).
Ia pun mengapresiasi sikap dari Menkopolhukam Mahfud MD. Bagi Napoleon, sikap Mahfud untuk menindak Saifuddin sudah tepat.
Penista agama, kata Napoleon, harus segera diberikan tindakan tegas menurut hukum. Sebab, jika dapat mengganggu masyarakat dengan ucapannya yang kontroversial.
Napoleon melihat apa yang diucapkan oleh Saifuddin lebih berat ketimbang M Kace.
"Untung ada Pak Mahfud MD yang segera memerintahkan menangkap pertanggungjawabkan secara hukum kalau tidak, kita pecah," ucap Napoleon.
Sebelumnya, Napoleon kembali ramai diperbincangkan usai diduga melakukan penganiayaan terhadap Muhammad Kace. Kasus ini telah dilaporkan ke Bareskrim Polri dan teregistrasi dengan Nomor: LP: 0510/VIII/2021/Bareskrim, tertanggal 26 Agustus 2021.
Penganiayaan yang dilakukan Napoleon terhadap Muhammad Kace dikabarkan terjadi di Rutan Bareskrim Polri. Keduanya merupakan sesama tahanan Rutan Bareskrim Polri atas kasus berbeda.