Dibunuh Lalu Dibakar, Terungkap Yang Terjadi dengan PNS Kota Semarang

Iklan

terkini

Dibunuh Lalu Dibakar, Terungkap Yang Terjadi dengan PNS Kota Semarang

, Sunday, September 18, 2022 WIB Last Updated 2022-09-18T13:17:05Z

Kabar terbaru terkait mayat termutilasi dan terbakar yang ditemukan di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang pada Kamis (8/9/2022) identik dengan Iwan Budi.

Dikabarkan bahwa Iwan Budi adalah PNS di Badan Perencanaan Daerah (Bapenda) Kota Semarang yang dilaporkan hilang sejak Rabu (24/8/2022).

Ia berangkat ke kantor di pagi hari seperti biasa, namun setelahnya tidak pernah kembali lagi.

Sebelum hilang, Iwan Budi adalah salah satu saksi kasus korupsi atas dugaan penyalahgunaan aset di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang senilai Rp 3 miliar.

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan hasil tes DNA kerangka jenazah yang ditemukan di Marina dan sampel anak Iwan Budi diketahui identik.

"Tes DNA dilakukan tim Puslabfor Mabes Polri dari lima sampel yaitu tulang iga korban, tulang clavicula (enthong), sampel 2 DNA anak laki-laki dan sampel DNA anak perempuan."

"Hasil temuannya identik, jadi 100 persen dipastikan bahwa kerangka tersebut adalah saudara Iwan," jelasnya kepada TribunJateng.com, Rabu (14/9/2022).

Menurutnya, saat ini polisi masih melakukan investigasi terkait penyebab kematian korban.

Tim Polrestabes Semarang dan Ditreskrimum masih berupaya mengumpulkan berbagai keterangan dan bukti tambahan.

"Saat ini sudah 14 saksi yang sudah dimintai keterangan yaitu 8 dari keluarga korban, 3 rekan kerja dan tiga saksi di TKP," ujarnya.

Ia menuturkan surat hasil resmi tes DNA dari Puslabfor Mabes Polri akan diserahkan ke pihak keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Pihaknya berharap, kasus ini segera terungkap dan penyebab kematian korban termasuk motifnya dapat diketahui.

"Kami dari Polda Jateng mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya almarhum," tuturnya.

Mengutip Kompas.com, istri Iwan, Theresia Onee Anggarawati sangat terpukul dengan kondisi suaminya yang meninggal secara tidak wajar.

Ia juga menyayangkan tidak adanya perlindungan terhadap suaminya saat dipanggil menjadi saksi tindak pidana korupsi.

"Saya tidak minta pun harusnya ada (perlindungan)," ujarnya saat disambangi di kediamannya, Jumat (16/9/2022).

Menurutnya saat suaminya menjadi saksi kasus korupsi, seharusnya ada wadah untuk melindungi keselamatan.

Hal ini untuk mengantisipasi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Kalau itu betul dia (Iwan) menjadi saksi tolong ada wadah untuk melindungi saksi. Cukup pak Iwan saja yang menjadi korban. Keluarga korban saya rasa juga harus ada perlindungan," ujarnya.

Onee menjelaskan, awalnya keluarga tidak terpikir bahwa Iwan tidak pulang karena menghilang.

Karena setiap akhir bulan, Iwan kerap pulang terlambat karena pekerjaannya.

"Kalau akhir bulan biasanya ada lemburan. Jadi kami berpikir ada lemburan saja," kata dia.

Onee mulai curiga ketika menelepon istri teman suaminya, pada malam harinya. Ternyata teman suaminya telah berada di rumah.

"Saya baru sadar beliau (Iwan) tidak di kantor, ketika mendapat informasi dari kantornya," ujarnya.

Onee mengatakan suaminya sengaja rahasiakan masalah dugaan kasus korupsi dari keluarga.

Katanya, Iwan sempat cerita soal permasalahan di kantor yang menimpanya, namun tidak secara mendetail.

Bahkan Iwan, kata Onny, bercerita bila akan dipanggil Polda Jateng untuk diklarifikasi.

"Cerita tapi tidak mendalam. Dia cerita juga kalau dipanggil Polda dalam rangka klarifikasi," ujarnya. (duniaoberita-sumber: Gridhot)

Foto : Ilustrasi Garis Polisi


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Dibunuh Lalu Dibakar, Terungkap Yang Terjadi dengan PNS Kota Semarang

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x